Kamis, 05 Januari 2012

my new blog..

nauicheotsarang

well.. sepertinya author mau vakum pake' blog ini. but don't worry, just visit our new blog. ^^
thank you~

Minggu, 06 November 2011

Block B's PIC part 1

 Block B official fansite japan
park kyung
 yukwon
 Jiho
 Jiho & Baro (B1A4)
 yukwon
 uri leader zico
 B-bomb
 magnae Pyo
 B-bomb chibi
 Bibum & pyo
 park kyung
 zico
 ulzzang Hyo

gamsahamnida~ ^^
ntar lanjut lagi dengan foto-foto yang lain :)
annyeong~~~ ------

From author with love ♥

Hi!
udah lama nggak singgah di blogger. 4 bulan lebih lo..
apa kabar semua?  ('')づ 
semoga semuanya sehat sehat ya..
amiin....
banyak yang pengen aku tulis lagi di blog ini.
semoga aku bisa lebih sering update di Blog ini. hehe. ʃƪ´`) (´`ʃƪ)

annyeong~ -----

Minggu, 08 Mei 2011

FF oneshot - is your love, plus my love, supa luv (part end)

Title                : Is your love? Plus my love, supa luv.. (part end)
Author            : Syifa Nur Afifah a.k.a Ahn Neulhyo
Genre             : Romance
Rating             : G
Length            : 2shot
Main Casts     : Ahn NeulHyo, Han DaeRa <<DaeHyo couple (hahaha)>>

Cast                : SoHyun - 4minutes (rada nyasar dikit)

Author’s Note : annyeong, ini last part dari DaeHyo couple. Dalam rangka melepas kejenuhan belajar buat ujian, author sempatin buat ff ini (saya baik bukan?). sebenernya ini bukan fanfic. Cuma cerita fiksi biasa yang sengaja dikorea-koreakan. Han DaeRa kan bukan artis. ^^

Oke. Bagi yang keberatan ditag, boleh minta remove kok. Bagi yang udah baca, jangan cuma like aja. Kasi komentar yah. Biar author tau FFnya aneh atau gimana..
Gomawoo..
Happy reading..
-----------------------------

~~Yeah ~ See what I’m trying to say baby
 is your love?
plus my love
Supa luv
You know you want it.. how that sound ?~~

------------------------------

_Preview part_

“sudahlah, kau hubungi saja orang tuamu. Nanti aku yang akan mengantarmu pulang. Sekarang kita kemobil” ajak DaeRa sambil menjulurkan tangannya pada Neulhyo.

“ne, joha.” Neulhyo menerima uluran tangan DaeRa dan berdiri.

Sejenak sepertinya DaeRa terlihat kaget karena Neulhyo mau menerima uluran tangannya itu. “nde?” Tanya Neulhyo lagi.

“ah, aniyeo. Kajja jagiya! Hahahaha..” ujar DaeRa sambil tertawa.

“ya! Aish! Mwoya jinjja~” desis Neulhyo sambil mensejajarkan langakah DaeRa yang terbilang cepat.

DEG!

------------------------------------------------------------------------

@rumah DaeRa

_DaeRa’s POV_

Aku memarkinkan mobilku digarasi. Dan kemudian aku membukakan pintu untuk Neulhyo.

“gomawo” ujarnya sembari keluar dari pintu mobil.

“kajja. Eommaku sudah menunggu didalam” kataku sambil menggenggam tangan Neulhyo.

Kami berdua berjalan melewati teras dan akhirnya sampai pada ruang tamu rumahku. Sial. Yeoja itu sudah ada di ruang tamu bersama eomma.

Aku menoleh pada Neulhyo yang berada disampingku. Dia melihatku balik dan menunjukkan tatapan mata yang seolah-olah berkata ‘apakah itu yeoja yang kau maksud?’.

Kuanggukkan kepala dan aku semakin mempererat genggaman tanganku pada yeoja ini.

“annyeonghaseyo, eomma. Saeng.” Ujarku sambil sedikit membungkuk.

“ne. silahkan masuk DaeRa-ssi” ujar eomma mempersilahkan masuk.

Kami berdua lalu duduk disalah satu sofa disana. “eomma, kenalkan. Ini Neulhyo, dia adalah yeojachinguku.” Ujarku memperkenalkan Neulhyo.

“MWO?” bentak SoHyun tiba-tiba. Yap, calon tunanganku ini memang seorang SoHyun dari girlband 4Minutes. Sayangnya, aku tak mencintainya sama sekali walaupun dia sudah dekat denganku sejak setahun yang lalu.

“wae?” kataku masih dengan suara datar.

“a.. apa maksud oppa dengan membawa yeoja itu kemari kemudian berkata ‘dia yeojachinguku’ didepanku?” tanyanya. Terlihat matanya mulai berkaca-kaca.

“aku yang mengajaknya kemari, SoHyun-aa” ujar eomma.

“waeyo, eomma?” ujar SoHyun lagi.

Cih, eomma katanya? Memangnya, siapa dia?

“aku ingin membatalkan pertunangan ini, SoHyun-a” ujarku dingin.

_DaeRa’s POV end_

--------------------

_NeulHyo’s POV_

“aku ingin membatalkan acara pertunangan ini, SoHyun-a” ujar DaeRa oppa.

“mwo? Tapi.. tapi kenapa?” ujar SoHyun yang sudah tak bisa membendung air matanya itu. Tangisnya tumpah.

“see, karena aku sudah memiliki yeojachingu.” Ujar DaeRa oppa sambil menunjukku. Oke, sekarang aku benci berada diposisi ini.

“oppa.. aku kecewa padamu!! Aku kira kau akan mulai menyukaiku. Ternyata tidak! Yasudah, terserah apa kata oppa. Aku tak ingin melihatmu lagi! Hiks… hiks…” ujarnya sambil berdiri dari tempat duduknya itu. Lalu dia berlari dan keluar dari rumah dan tak lama kemudian terdengar suara mobil berjalan.

“hhh.. akhirnya” ujar DaeRa oppa dengan suara yang sangat kecil, tapi terdengar olehku.

“kurasa kau terlalu berlebihan untuk mengusirnya” ujarku pada DaeRa oppa sambil menoleh kearahnya.

“gwenchana. Dia pantas untuk mendapatkannya setelah selama ini dia mengganggu hidupku dengan sikap manjanya itu” kata DaeRa oppa.

“ooh..” aku mengangguk mengerti.

“jadi, gimana eomma? Apa kau setuju dia menjadi yeojachinguku?” Tanya DaeRa oppa pada eommanya lagi.

“berapa usiamu, Neulhyo-ssi?” Tanya Ny.Han itu padaku.

“de.. delapan-belas. Tiga bulan lagi genap Sembilan-belas.” Ujarku sambil berusaha tersenyum.

“nee~ araseo. Kau sekampus dengan anakku?” Tanya Ny.Han lagi.

“aniyeo. Aku di Hanyang university.” Ujarku.

Ny.Han mengangguk-angguk mengerti. “aku akan mengizinkan kalian berdua berpacaran. Hanya saja, kau DaeRa. Kau harus meminta maaf pada SoHyun karena sepertinya dia sangat sedih” ujar Ny.Han.

“jinjja? Ah, gomawo eomma~ baiklah, aku akan melakukannya” ujar DaeRa oppa. Semangat sekali sih dia. Apa dia lupa kalau ini hanya berpura-pura?

“Neulhyo-a, kalau begitu aku tinggal dulu. Aku harus melanjutkan pekerjaanku didalam” ujar Ny.Han sembari masuk kedalam rumah yang sangat besar ini.

“Neulhyo-a.. jeongmal gamsahamnida..” ujar DaeRa oppa sambil tersenyum bahagia setelah Ny.Han pergi.

DEG!

Sial!! DaeRa oppa. Jangan kau tunjukkan senyummu itu. Jebaal~

“aa.. ne. araseo..” ujarku membalas senyumnya singkat.

“mau berkeliling rumah? Aku akan menunjukkan sesuatu untukmu” kata DaeRa oppa sambil berdiri.

“apa?” tanyaku.

“sudahlah, ppali deureowa” ajaknya.

Aku berdiri dari tempat duduk dan mengikutinya dari belakang. Rumah ini sangat besar. Bahkan mungkin dua kali lipat dari rumahku.

“oppa, neon abeoji, odiseo?” tanyaku.

“aa.. beliau sedang dinas di New York bersama hyungku. Mungkin minggu depan baru kembali kemari” ujarnya sambil tetap tersenyum.

“oh, araseo. Jadi kau sekarang hanya bersama Ny.Han saja?” tanyaku.

“yah, seperti yang kau lihat sekarang” kata DaeRa oppa lagi.

“sebenarnya, kita kemana?” tanyaku bingung. Karena daritadi kami berjalan dan belum sampai tujuan.

“neo! Kita sudah sampai. Kau kenakan saja sandal ini untuk alas kaki” ujarnya sambil menyerahkan sepasang sandal berwarna biru tua padaku.

“YA~ ini indah sekali, oppa!” teriakku histeris saat membuka pintu kaca buram yang besar dibelakang rumah itu.

“eotte?” tanyanya meminta pendapatku.

“neomu yeppeoda~” ujarku masih terpesona. Ternyata dibelakang rumah yang super besar ini terdapat ladang bunga yang sangat luas. Dan tentunya terawat dengan baik. Benar-benar indah~

“ne, geure. ini adalah hasil kerja keras eommaku. Dia sangat ulet dan rajin merawatnya setiap hari.” Kata DaeRa oppa memberikan penjelasan.

aku berjalan menelusuri jalan kecil yang disediakan diantara taman bunga itu. Benar-benar nyaman berada disini.

“neulhyo-a. chamkamman gidarigaesseo.. ada sesuatu yang mau kuambil” kata DaeRa oppa lagi. Aku tak menghiraukan ucapannya dan tetap mengamati bunga-bunga didepanku ini.

Beberapa saat kemudian…

“ya! Neulhyo-a..” panggil DaeRa oppa diambang pintu.

“ne??” ujarku sambil sedikit mengeraskan suara karena jarak kami agak jauh.

“kemarilah~ aku ingin mengambil beberapa buah foto” ajaknya.

Lalu aku berjalan kearah DaeRa oppa. Eh? Itu kan Kamee-chan~

“fotoku lagi?” tanyaku padanya.

“ne~ karena aku sangat menyukai obyek foto sepertimu. Dan taman bunga ini, kurasa sangat cocok dengan image mu” ujarnya sambil tersenyum.

“tapi kali ini kau ikut foto juga, oppa” kataku.

“hah?”

_NeulHyo’s POV end_

­---------------------------------------

_Author’s POV_

Mereka berdua mengambil beberapa shot foto. Dan tak terasa hari sudah sore.
Sesuai janji, DaeRa mengantarkan Neulhyo pulang kerumah…

_Author’s POV end_

------------------------------------

_DaeRa’s POV_

“neulhyo-a, gomawo untuk hari ini” ujarku tulus. Kami berdua sekarang sedang berada didalam mobilku. Dan sekarang kami sedang perjalanan menuju rumah Neulhyo.

“ah? Ne, cheonmaneyo oppa” katanya sambil menoleh kearahku.

Aku yang sedang menyetir mobil, merogoh sesuatu dari celanaku. Setelah benda itu kutemukan, aku memberikannya kepada Neulhyo.

“ini untukmu” ujarku sambil terus menghadap kedepan.

“hah?” dia menerima benda itu dengan kaget.

“itu dari eommaku. Katanya itu akan menjadi sangat cocok bila kau yang memakainya” jelasku padanya.

“oh, ne.. gomawo oppa. Sampaikan terimakasihku untuk Ny.Han juga” uajrnya. Sekilas kulirik Neulhyo yang sedang menimang sepasang penjepit rambut berbentuk kelinci putih yang lucu itu.

“joha” ujarku sambil tersenyum simpul.

_DaeRa’s POV end_
-------------------------------------

@Hanyang University dua hari setelah itu.

_NeulHyo’s POV_

“yoboseyo?” ujarku pada DaeRa oppa. Tumben dia telepon?

“neulhyo-a, kau sekarang dimana?” tanyanya.

“kampus. Wae?” tanyaku balik.

“aniyeo. Apa kau sudah pulang sekarang? Aku disuruh eomma untuk mengajakmu makan siang di café Byeolhayan” katanya.

“mwo? Jigeum?” tanyaku.

“ne. aku sekarang dijalan untuk menjemputmu.” Ujarnya lagi.

Ugh~ aku lupa kalau sekarang aku masih berpura-pura menjadi yeojachingu DaeRa oppa…

“yoboseyo? neulhyo-a?” kata DaeRa oppa. Karena aku terlalu lama menjawab teleponnya.

a.. ne, oppa. Baiklah, kabari aku jika sudah sampai.” Ujarku pada akhirnya.

“baiklah, annyeong” salamnya.

“ne, annyeong” balasku.

_Neulhyo’s POV end_

----------------------------

_DaeRa’s POV_

Aku mematikan sambugan telepon dengan yeojachingu amatiranku. Ya, kami memang berpura-pura menjalin sebuah hubungan ini Karena keinginanku membatalkan pertunangan dengan SoHyun. Tapi, dua hari terakhir aku baru menyadari sesuatu yang besar.

Aku mulai menyukai yeoja itu. Ya, aku mulai menyukai Neulhyo karena kejadian tiga hari lalu.

“hhh…” desahku pelan. Di jok belakang ada eomma. Kulihat beliau sangat antusias dengan acara kali ini.

Kemudian mobilku memasuki area Hanyang university. Lalu aku memberhentikan mobilku untuk menelepon Neulhyo kembali…

_DaeRa’s POV end_

---------

_Neulhyo’s POV_

~~geudaeneun darling bamhaneul byeolbitboda areumdawoyo.. nae maeum sok gipeun goseseo banjjakgeorineun namanui sarang bit….~~

Aku mengambil ponsel yang kuletakkan didalam tas kuliahku. Itu pasti DaeRa oppa. Cepat sekali dia sampai di universitas Hanyang ini. Batinku.

“yoboseyo?” ujarku pada seberang telepon.

“ne, kau dimana Neulhyo-a?” ujar DaeRa oppa.

“eum, aku sedang dikantin.” Jawabku.

“oh, joha.. aku akan kesana. Kau tetap disana ya” katanya lagi.

“Ne oppa..” ujarku. Lalu sambungan telepon dimatikan dan aku duduk di salah satu kursi disana.

_Neulhyo’s POV end_


_DaeRa’s POV_

Aku berjalan menuju kantin yang tak terlalu ramai ini. Setidaknya tidak seramai saat ada pameran dua hari silam.

Tak sulit untuk menemukan sosok yeoja yang akan aku temui disini. Aku bertaruh dia pasti menempati tempat duduk yang menjadi pertemuan kami dua hari yang lalu. Dan tebakanku benar!

Yeoja itu sedang duduk dan sambil menimang ponselnya. Dengan sedikit berjingkat aku mendekati tempat itu. Lalu aku menutup mata NeulHyo dari arah belakang menggunakan kedua tanganku.

“ya~ nu.. nuguya? Oppa?” dia menggenggam tanganku dan berusaha untuk melepaskan keduanya.

Lalu dengan perlahan aku melepaskan tanganku di wajahnya itu. “annyeong, jagiya!” sapaku ramah.

_DaeRa’s POV end_


_Neulhyo’s POV_

“annyeong, jagiya!” sapa namja yang nyatanya benar DaeRa oppa.

Aku menoleh kearah belakang. “ya~ kau sudah datang.” Ujarku. Entah kenapa, selama dua hari terakhir ini aku benar-benar merindukan wajah yang sangat meneduhkan itu.

“ne! kau rindu padaku?” tanyanya.

“niga neomu bogoshipeo.” Ujarku singkat. Tapi berhasil menumbuhkan senyum maut yang dimiliki oleh DaeRa oppa itu. Ugh, serangan telak.

“hmm.. kalau begitu, kajja. Kita berangkat sekarang saja. Eommaku sudah menunggu. Dan hei, kau memakai penjepit rambut itu?” ajaknya. Dia melihat jepit rambut yang kukenakan di atas rambutku. Lagi-lagi hari ini aku mengurai rambutku ini. Tanpa kukuncit satu seperti dua hari silam.

Hari ini aku sedang mengenakan pakaian bernuansa putih-kuning. Dari atas, aku mengenakan dress putih tanpa lengan berukuran sepuluh senti diatas lutut dan kupadukan dengan syal berwarna kuning muda dileher. Dan aku mengenakan celana jeans sebatas lutut dan sepatu converse berwarna senada.

“ne, waeyo? Tak cocokkah?” tanyaku. Aku berdiri dari tempat dudukku.

DaeRa oppa menggeleng pelan. “ah, aniyeo. Sangat cocok. Neomu yeppeo” ujarnya. Dia menggamit lenganku dan mengisyaratkan untuk segera bergegas.

Aku tak menjawab apa-apa. Kuikuti langkah DaeRa oppa sampai di mobil. Dan aku melihat Ny.Han sudah duduk manis dikursi belakang mobil berwarna black pearl itu.

“annyeong haseyo, Ny.Han” salamku setelah berada didalam mobil.

“annyeong, jagi~ wah, kau nampak cantik hari ini.” Pujinya.

“ah, Ny.Han bisa saja.” Kataku merendah.

“ladies, are you ready?” Tanya DaeRa oppa disampingku. Dilanjutkan dengan anggukan dariku dan Ny.Han mantap.

Mobil ini mulai melaju meninggalkan area kampus Hanyang university. Sebenarnya letak café yang disebutkan oleh DaeRa oppa tadi di telepon tak terlalu jauh dari kampus.

Sepuluh menit kurang mobil kami sudah sampai di area parkir Café Byeolhayan. Lalu kami keluar dari mobil. DaeRa oppa tetap menggandeng tanganku sampai kami masuk kedalam café. Setelah itu, kami menempati kursi yang terletak di samping kanan. Dekat dengan jendela.

“annyeong. Selamat datang di café kami. Hari ini menu special yang kami tawarkan adalah bla bla bla…” ujar pelayan café itu pada kami.

Aku mengambil tempat duduk di samping DaeRa oppa sedangkan Ny. Han berada tepat didepanku. Setelah semuanya menyebutkan pesanan makanan masing-masing, pelayan itu pergi.

_NeuHyo’s POV end_


_Ny.Han’s POV_

Menyenangkan sekali bisa melihat DaeRa memiliki seorang pacar yang sangat cantik. Bahkan menurutku dia lebih santun dibandingkan SoHyun. Semoga aku tak salah memilih NeulHyo untuk mendampingi DaeRa.

Aku masih ingat saat dua hari silam sebelum DaeRa akan mengantarkan Neulhyo kembali kerumahnya.

--Flashback--

“eomma, aku boleh masuk? Ada yang ingin kutanyakan” Tanya DaeRa sambil mengetuk kamar.

“ne, jagi. Ada apa?” aku membukakan pintu.

“eomma, menurut eomma mana yang lebih bagus? Penjepit rambut berbentuk kelinci ini atau yang berbentuk bunga?” tanyanya sambil menunjukkan dua penjepit rambut yang disebutkannya itu.

“hmm... itu terserah kamu, jagi. Pikirkan mana yang cocok untuk Yeojachingumu itu?” ujarku.

“sepertinya dia cocok memakai yang kelinci.” Ujarnya.

“ya, berarti kau berikan saja yang kelinci itu. Kau akan mengantarkannya pulang?” tanyaku.

“ne, eomma. Ini sudah hampir gelap” jawabnya.

“baiklah, hati-hati dijalan”

“ne, eomma. Arasseo” ujarnya sambil tersenyum. Lalu DaeRa bergegas menemui yeojanya itu.

--Flashback end--

Dari cara DaeRa memperhatikan dan memberikan Neulhyo hadiah dihari pertama mereka jadian, aku tahu anak itu sangat tulus mencintainya.

“neulhyo-a, kau cocok memakai penjepit rambut itu” ujarku pada gadis didepanku ini.

“a.. gomawo Ny.Han, pemberian anda ini sangat bagus.” Ujarnya. Keningku berkerut.

“hei, Itu bukan pemberian dariku. DaeRa lah yang membeli dan memilihkannya untukmu” ujarku.

“jadi, ini bukan dari Ny.Han?” Tanya NeulHyo. Sama bingungnya denganku.

_Ny.Han’s POV end_


_Neulhyo’s POV_

“jadi, ini bukan dari Ny.Han?” tanyaku.

“aniyeo. Tanyakan saja pada namjamu itu. Oh, iya. Aku pamit ke kamar mandi dulu ya. Sebentar” ijin Ny.Han pada kami. Aku hanya mengangguk.

Setelah Ny.Han meninggalkan meja..

“oppa, jadi penjepit ini dari kamu? Bukan dari ibumu?” tanyaku pada DaeRa oppa.

Sepertinya dia bingung akan menjawab apa. “emm.. ne” ujarnya gugup.

“kenapa kau tak mengatakannya? Dan mengaku bahwa itu dari Ny.Han?” tanyaku penasaran.

Wajahnya terlihat semakin bingung. “karena.. itu karena.. kau tak akan tahu kalau itu dariku.” Setelah mengucapkan itu, dia menundukkan kepala.

Beberapa saat kemudian, dia menoleh kearahku. “NeulHyo-a, aku ingin kau menjadi Yeojachinguku yang sebenarnya” lanjutnya.

DEG~

Tiba-tiba mukaku memerah. Apakah itu berarti, DaeRa oppa memang menyukaiku?

“oppa.. suka padaku? Sejak kapan?” tanyaku pada DaeRa oppa.

“sejak kau menepis tanganku dengan kasar saat aku ingin membantumu berdiri setelah kita bertabrakan. Sejak kau meminta untuk memberikan tempat duduk dikantin yang penuh sesak itu. Sejak kau datang kerumahku” Jelasnya. Matanya menerawang mengingat-ingat apa saja yang terjadi dua hari yang lalu.

“oh..” aku hanya merespon seperti itu. Karena tak tahu apa yang akan kukatakan.

“mianhae, mungkin ini terlalu cepat. Kita masih baru saja bertemu. Seharusnya aku tak mengucapkan hal ini” ujar namja disampingku ini dengan wajah menyesal.

Aku menggeleng cepat. “aniyeo. Perasaan itu bisa datang kapan saja kok. Pada siapa saja. Bahkan perasaan suka itu bisa lebih cepat datangnya dari yang dijelaskan oleh oppa tadi. Seperti perasaanku ini” kulirihkan suaraku. Walaupun aku yakin dengan sangat, DaeRa oppa pasti masih bisa mendengarku.

“so …?” ugh, orang ini selalu berhasil membuatku gugup seratus persen.

“aku juga menyukaimu” kataku akhirnya.

“nde?” tanyanya.

“apa aku harus mengucapkannya lagi?” kataku.

“ne, ucapkan lagi. Aku tak mendengarkan tadi” ujar DaeRa oppa.

“saranghaeyo, oppa~” ujarku dengan suara agak dikeraskan. Tapi tak sampai terdengar oleh orang lain di café ini.

“hmm.. ya ya, aku tahu kok” katanya sambil tersenyum licik.

“ya! Kau menipuku.. ugh. Dasar~” kataku sebal. Aku menggembungkan pipiku.

“haha.. tak apa. Asal kau sekarang sudah menjadi Yeojachinguku. Dan ini bukan amatiran.” katanya sambil tersenyum.

Aku tak sengaja melihat senyumannya itu. Lalu kualihkan pandanganku dengan segera. “ne.. joha.” Ujarku singkat.

Sepertinya DaeRa oppa tak suka aku mengalihkan wajah seperti itu. “jagi..” panggilnya. Dia menggenggam pundakku dan membaliknya. Sehingga sekarang aku dan Daera oppa saling berhadapan.

Tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Dan semakin lama semakin dekat. Aku hanya bisa menutup mata. Akhirnya bibirku bertemu dengan bibir Daera oppa. Dia memberiku kisseu hangat dari bibir lembutnya itu.

Tak lama kemudian kami menyudahi acara itu karena sadar sekarang berada di tempat umum.

“ya! dasar oppa genit!” ujarku padanya. Masih percaya tidak percaya kami baru saja berciuman disini.

“hahaha.. saranghaeyo, jagiya~” dia menjulurkan lidah sambil mengacak-acak rambutku.

Arasseo, nado saranghae..

---FIN---